Translate

Rabu, 15 Agustus 2012

Manajemen Resiko

Indonesia sebagai negara penghasil produk pertanian yang sangat dominan, masih sedikit sekali
menggunakan manajemen risiko harga melalui futures contracts di dalam perdagangan hasil pertaniannya.
Hal ini terjadi karena masih terbatasnya prasarana dan saran yang ada, selain dari pada minat yang belum
kuat yang dimiliki oleh para pedagang produk-produk pertanian. Atas dasar pertimbangan bahwa
perdagangan berjangka di Indonesia, kelak akan memainkan peran yang cukup besar dan menentukan dalam era perdagangan babas sejalan dengan penerapan strategi globalisasi perekonomian dan perdagangan dunia, kiranya perlu dikaji secara lebih rinci, penerapan konsep manajemen risiko dan manfaat yang dapat
diperoleh dari implementasi perdagangan berjangka komoditi pertanian khususnya, di Indonesia.
Penelitian ini disusun dalam rangka melihat kebutuhan aktivitas manajemen risiko di sektor tata niaga kopi,
coklat, kelapa sawit, dan karet alam di Indonesia. Seperti halnya dengan beberapa komoditi lainnya, kopi,
coklat, karet, kelapa sawit, gula pasir dan kapas, selain diperdagangkan dalam pasar fisik/tunai, juga di bursa
berjangka. Mata-rantai tata-niaga setiap komoditi memiliki sumber risiko harga, dan survei ini dilakukan
berdasarkan berbagai instrumen manajemen risiko yang ada serta kemungkinan pemanfaatannya di
Indonesia. Berhubung karena saat ini belum ada kegiatan bursa berjangka yang legal di Indonesia maka
penelitian ini masih bersifat eksploratoris serta berusaha mengungkapkan berbagai indikasi bagaimana cara-cara
pendekatan pengoperasian hedging (lindung nilai) terhadap risiko harga yang ada, fluktuasi laju bunga
pijaman dan risiko nilai tukar uang .
Kesimpulan sementara yang diperoleh dari studi eksploratif yang bersifat kualitatif ini antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Manajemen risiko merupakan suatu tindakan penyelamatan atas risiko yang mungkin timbul akibat adanya perubahan harga untuk sesuatu komoditi, disepanjang mata-rantai produksi hingga ke tahap tataniaganya. Perubahan harga tersebut diperoleh dari kegiatan menciptakan nilai-tambah didalam setiap segmen, namun yang tidak dapat diperkirakan secara pasti sebelumnya, terlebih lagi bila menyangkut hasil pertanian yang sifat produksinya musiman. Seberapa besar tingkat manfaat yang dapat diberikan oleh suatu kebijakan dalam futures trading terhadap perdagangan komoditi pertanian khususnya, bergantung kepada integrated systems network dari mulai fasilitas distribution point, peraturan mengenai standar mutu barang, informasi yang transparan, cepat dan mudah diperoleh, peraturan dan mekanisme di lantai bursa yang transparan bagi semua pelaku pasar, mekanisme dan efisiensi jasa pelayanan dari lembaga clearing house, fasilitas pendidikan dan pelatihan yang meluas serta intensif bagi masyarakat pengguna bursa berjangka, sistem pengawasan yang efektif terhadap pelaksanaan transaksi perdagangan berjangka yang konsisten, mutu sumber daya manusia yang terlibat mulai dari para pialang, penasihat pengelolaan risiko dana perdagangan berjangka, pelaksana bursa berjangka, pelaksana clearing house, custodian bank, perangkat hukum dan peraturan yang melindungi investor / speculator/ hedger.
  2. Bursa Berjangka sebagai suatu risk management device memiliki berbagai fungsi yang membantu para hedger dan speculator/investor dalam rangka melaksanakan futures contract secara efisien, serta menjaga keseimbangan kepentingan kedua kelompok tersebut demi terpeliharanya market viability serta sekaligus mempertahankan likuiditas pasar. Hingga seberapa jauh lembaga ini dapat melindungi kepentingan para investor/speculator menjalankan investasinya, masih diperlukan suatu studi yang lebih rinci, karena data yang dibutuhkan harus diambil dari fakta penyelenggaraan bursa berjangka yang sesungguhnya di tahun mendatang setelah berdirinya bursa berjangka komoditi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar